[:id]

“Seminar dan Pelatihan Hypnofamily” adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati dua dasawarsa berdirinya Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dan Dies Natalis Universitas Diponegoro ke-59. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada Minggu, 25 September 2016, pukul 08.00-13.30 WIB, di Aula Balai Kota Semarang. Kegiatan yang mengusung tema Empati untuk Negeri ini memberikan perhatian besar pada peran keluarga dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di negeri ini.

Kegiatan ini dibuka untuk umum berusia di atas 17 tahun dan telah menghadirkan oleh sekitar 200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan profesi, yaitu pelajar, mahasiswa sarjana, mahasiswa pasca sarjana, ibu rumah tangga, karyawan swasta, PNS, guru, dosen, psikolog, dan TNI.

Kegiatan dimulai dengan penayangan video profile dan sambutan dari Dekan untuk memperkenalkan Fakultas Psikologi Undip berikut visi, yaitu “Menjadi Pusat Pengembangan Psikologi Berbasis Keluarga Indonesia pada Tahun 2020” dan misinya. Paparan materi berjudul “Hypnofamily: Membangun Keluarga dengan Interaksi yang berbasis Prinsip-Prinsip Hipnosis” oleh Y. F. La Kahija, S.Psi., M.Sc. dari Fakultas Psikologi Undip ini disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh awam.

Materi yang disampaikan berkisah tentang adanya saling keterhubungan antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain, sebagaimana makna dari asal kata istilah “family” dan “keluarga” itu sendiri. Pernyataan ini juga menunjukkan bahwa “satu rusak maka yang lain terganggu” dan “menyakiti satu anggota, berarti menyakiti diri sendiri”. Narasumber mengutip pernyataan yang disampaikan oleh Suryomentaram yang berarti “barang siapa mencari kenyamanannya sendiri dan mengabaikan kenyamanan orang lain adalah orang yang menyiapkan tali untuk menjerat lehernya sendiri”. Penekanan pada materi juga ditujukan pada pentingnya empati dan compassion (welas asih) dalam upaya perwujudan interaksi keluarga yang mengakomodir seluruh kebutuhan anggotanya.

Materi tentang hipnosis berusaha untuk meluruskan kesalahpahaman hipnosis di mata awam selama ini, membedakan antara hipnosis dengan yang bukan hipnosis, pengertian dan unsur-unsur komunikasi hipnotik, dan hipnosis diri. Narasumber juga menekankan bahwa seseorang tidak akan berada di bawah kondisi hipnosis apabila tidak menginginkannya. Artinya kendali hipnosis justru terletak pada masing-masing individu itu sendiri. Pengetahuan tersebut menjadi dasar pertimbangan bagi peserta dalam praktik hipnosis diri bersama yang dilakukan pada akhir sesi kegiatan.

Manfaat dari kegiatan ini besar dirasakan oleh para peserta. Peserta menemukan banyak hal baru yang bisa dipelajari, diterapkan pada diri sendiri, maupun berbagi kepada orang terdekat lain. Materi dirasakan padat dan menjawab kekeliruan pemahaman yang selama ini diyakini. Peserta juga bisa melakukan introspeksi diri dan membantu mengatasi masalah diri. Kegiatan hipnosis sendiri dirasakan memberikan efek santai, badan menjadi segar, dan berdampak positif. Peserta berharap kegiatan serupa dapat dilakukan kembali agar manfaatnya bisa dirasakan untuk masyarakat yang lebih luas.

[:en]

“Seminar and Training Hypnofamily” is one of the activities held to commemorate two decades of the founding of the Faculty of Psychology, University of Diponegoro University Diponegoro Anniversary 59th. This service activities held on Sunday, September 25, 2016, at 8:00 a.m. to 13:30 pm, in the Hall of Semarang City Hall. Activities that the theme of empathy for this country pays great attention to the role of families in overcoming the various problems that occurred in this country. This activity is open to the public aged over 17 years and has presented by approximately 180 participants from various professions, namely students, undergraduate students, graduate students, housewives, private sector employees, civil servants, teachers, professors, psychologists, and TNI. The activity began with the airing of a video profile and remarks from the Dean of the Faculty of Psychology Undip to introduce the following vision, which is “Becoming Center for Development of Family-Based Psychology Indonesia in 2020” and its mission. Exposure to the material entitled “Hypnofamily: Building Families with interaction based Principles of Hypnosis” by Y. F. La Kahija, S.Psi., M.Sc. from the Faculty of Psychology at Diponegoro University. Material presented is about the interconnectedness among family members with each other, as well as the meaning of the word origin of the term “family” and “family” itself. The statement also pointed out that “one is damaged the other disturbed” and “hurt a member, is to harm yourself”. Informant citing statements made by Suryomentaram which means “anyone looking for her own comfort and ignore the comfort of others is the person who prepared the rope to snare his own neck.” The emphasis on material also addressed the importance of empathy and compassion (compassion) in an effort embodiment family interactions that accommodate all the needs of its members. Material about hypnosis trying to straighten out the misconception of hypnosis in the public eye over the years, distinguishing between hypnosis is not hypnosis, understanding and communication elements hypnotics, and self hypnosis. Informants also emphasized that a person will not be under a hypnotic state if it does not want it. This means that the control hypnosis lies precisely in each of the individuals themselves. Knowledge is the basis for the consideration of the participants in the practice of self hypnosis jointly conducted at the end of the session activities. The benefits of this activity was felt by the participants. Participants discover many new things to be learned, applied himself, and sharing with others nearby. Material felt solid and answered misconceptions that had been believed. Participants can also do self-introspection and help solve the problem themselves. Activity hypnosis itself perceived provide a relaxing effect, the body becomes fresh and positive impact. Participants hoped similar activity to do back so that benefits can be felt on the wider society.

[:]