Pentingnya menjaga kesehatan mental kelompok rentan yang salah satunya adalah kelompok Warga Binaan Pemasyarakatan, menjadi salah satu alasan terlaksananya kegiatan pengabdian oleh Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Kegiatan ini merupakan wujud dari implementasi Perjanjian Kerja Sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi antara Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dan Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Semarang. Kegiatan pengabdian berlangsung pada hari Rabu, 26 Juni 2024 dengan tajuk “Search of Meaning and Mindfulness Training untuk Meningkatkan Spiritualitas bagi Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Semarang” berlangsung dengan lancar dan mendapat antusiasme yang tinggi dari 40 puluh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas WBP dengan diri sendiri, orang lain, alam semesta, dan Tuhan agar memiliki harapan hidup positif dan memulai kehidupan yang lebih baik meskipun menjalani hukuman di Lapas.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian terdiri atas 2 sesi dengan berbagai variasi aktivitas di dalamnya. Sesi pertama dengan judul “Melangkah Bersama Makna” bertujuan untuk melatih WBP dalam memaknai peristiwa yang terjadi dengan merefleksikan pengalaman hidup yang selama ini dijalani. Pemberian materi, menonton film pendek, diskusi interaktif, dan pengisian worksheet berkaitan dengan makna hidup membantu peserta untuk menyadari, menerima, memaafkan, dan memanfaatkan peristiwa, termasuk didalamnya kesulitan hidup, untuk belajar dan berkembang. Respon haru dari peserta banyak didapatkan pada sesi ini. Sesi kedua dengan judul “Sadari Diri Saat Ini” bertujuan untuk mengasah kemampuan WBP dalam memberikan perhatian penuh terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. WBP diarahkan untuk menyadari atas hal hal yang terjadi saat ini tanpa adanya penghakiman sehingga tidak terlalu larut dalam penyesalan dan meminimalisir kekhawatiran akan masa depan. Selain pemberian materi, pengisian worksheet, dan diskusi interaktif, peserta diberikan praktik mindfulness secara bersama-sama. Hasil dari kedua sesi dapat dilihat dari partisipasi WBP dalam mengisi worksheet, aktif dalam berdiskusi serta berbagi pengalaman, dan menjawab pertanyaan trainer menandakan mereka memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan. Setelah selesai dilaksanakan pengabdian, tidak lanjut yang dilakukan dari tim yakni mengirimkan modul dan materi powerpoint yang sudah dicetak dalam bentuk booklet untuk diletakkan di perpustakaan Lapas Kelas IIA Semarang agar dapat dibaca kembali dan diterapkan oleh WBP, serta dapat digunakan sebagai referensi bagi pelatihan-pelatihan selanjutnya.